Sejarah Desa Linggoasri




Desa Linggoasri, yang terletak di Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia, merupakan sebuah daerah yang kaya akan keanekaragaman alam dan budaya. Dengan lima dukuhnya, yaitu Bojonglarang, Sadang, Linggo, Yosorejo, dan Rejosari, Desa Linggoasri berada di dataran tinggi dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

Sejarah Desa Linggoasri dimulai dari penemuan batu lingga yang kemudian menjadi simbol dan nama bagi desa ini. Saat ini, desa ini dikenal sebagai Desa Moderasi Beragama, di mana penduduknya menganut berbagai agama seperti Islam, Hindu, dan Budha. Tingkat toleransi yang tinggi terlihat dari adanya pernikahan lintas agama yang diterima dengan baik, menganggap agama sebagai urusan pribadi.

Desa Linggoasri memiliki adat unik sebelum pernikahan yang disebut Ndodok, di mana calon pengantin pria melakukan kunjungan ke rumah calon pengantin wanita untuk syukuran dengan membuat tumpeng. Meskipun adat ini telah mengalami perubahan seiring waktu, Desa Linggoasri tetap mempertahankan nilai-nilai budaya yang kental.

Dikenal sebagai Miniatur Nusantara, Desa Linggoasri menjadi contoh positif tentang moderasi beragama, di mana beragam keyakinan dapat hidup berdampingan secara damai. Hal ini mencerminkan pemahaman akan pentingnya dialog dan toleransi dalam membangun harmoni antaragama, yang menjadi aset budaya yang berharga bagi Indonesia. Desa Linggoasri adalah bukti bahwa perbedaan dapat menjadi kekuatan jika dihargai dan dihormati dengan baik.

Posting Komentar

0 Komentar